
Jumat, 14 Juni 2024 Banten. Brigjen. Pol. Drs. Rohmad Nursahid, M.Si. Kepala BNN Provinsi Banten menjadi Narasumber di Radio Republik Indonesia (RRI) Banten dengan Tema Generasi Bersinar Emas. Generasi bersinar emas di tahun 2045, adalah generasi dimana Indonesia memperingati 100 tahun Kemerdekaan Indonesi. Diharapkan Indoesia dapat bersih dari narkoba.
Namun menurut Brigjen. Pol. Rohmad Nursahid, M.Si. jika melihat generasi saat ini memang kita harus mewaspadai, karena sekarang sudah ada gadget, sosmed, dan sebagainya yang dengan mudah di akses dan juga perlunya pergaulan yang selektif. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan para pengguna ini akhirnya kecanduan yaitu, permasalahan pibadi, keluarga, dan paling dominan adalah faktor lingkungan.
Terdapat beberapa kasus seperti ketika SMA, Pesantren dan ketika kuliah mendapat teman yang berbeda daerah sehingga menimbulkan masalah ketertarikan pada narkoba. Ini merupakan salah satu kasus yang pemicunya salah pergaulan yang harus di antisipasi. Karena kita tidak memungkiri dengan adanya sosmed dan gadget sehingga perlu diwaspadai. Faktor lingkungan ini juga dapat menentukan.
Generasi saat ini dapat berpengaruh baik dan juga buruknya sesuai dengan lingkungan. Selain itu permasalan lain di Banten yaitu, Banten ini cukup strategis untuk peredaran Narkoba. Karena terdapat jalur langit yaitu bandara Internasional Soekarno-Hatta, jalur laut yaitu Pelabuhan yang menjadi pintu masuk untuk daerah luar pulau Jawa, dan jalur darat yang menghubungkan ke daerah lain seperti Jakarta dan Bogor.
Terdapat strategi atau metode dari BNN untuk mencegah Narkoba di kalangan Remaja. Strategi BNNP Banten ini ada 4 yaitu, Soft Power Approach, Hard Power Approach, Smart Power Approach, dan Cooporation .
- Soft Power Approach , diantaranya yaitu sosialisasi, pelaksanaan tes urin, dan rehabilitasi.
- Smart power approuch, penyuluhan – penyuluhan yang di sebar melalui sosmed, website dan youtube, termasuk kepada pemasangan banner dan poster.
- Hard power approuch, yaitu BNN Provinsi Banten melakukan penangkapan kasus, penyidikan sampai berkas perkara yang dilakukan oleh bidang Pemberantas
- Cooperation atau Tentunya masalah narkoba ini bukan hanya tugas BNN saja tapi di bantu oleh stakeholder yang lain misalnya OPD, Bea Cukai, Kemenkumham dan instansi yang lain agar bersama sama dalam rangka pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba di Wilayah Banten.
Perihal kerjasama BNNP Banten membuat perjanjian kerjasama (PKS) atau MOU.Kerjasama dengan PKK, Dinas Kesehatan termasuk TNI POLRI. Termasuk hari ini dengan RRI Banten. Selain stakehokder di atas, peran pendidikan dalam penanggulangan narkotika, harus ikut serta. BNNP Banten juga memiliki MOU dengan SMA terkait dengan pencegahan dan penanggulangan. Kemaren laksanakan banyaknya di Pandeglang dan sebagian di lebak dan terutama bahaya untuk narkoba ini kita sosialisasikan.
Selain itu juga banyak yang melakukan oplos terhadap obat terlarang. kebanyakan penyalahgunaan narkoba dikalangan mahasiswa yaitu ganja, tembakau sintetis dan yang agak mahal sabu – sabu, ekstasi. Untuk kalangan SMP dan SMA yaitu tramadol, eksimer, kemudian bahan tersebut di oplos dengan berbagai jenis minuman bahkan sampai dengan lotion nyamuk.
Efek narkoba yang paling terlihat yaitu menyendiri, sering bengong. Selain peran stakeholder, peran masyarakat dan orang tua pun sangat penting. Peran masyarakat atau tokoh masyarakat harus ikut berpartisi dalam, jika ada yang mencurigakan dapat melaporkan ke pihak ke keamanan setempat. Berani melaporkan jika dilingkungan baik tetangga maupun keluarga. Masyarakat harus peduli. dan yang ketiga masyarakat harus berani menolak.
” Harapannya agar generasi muda untuk terhindar dari jeratan narkoba. jangan pernah mencoba narkoba, karena sekali mencoba akan sengsara, harus pilih teman dalam bergaul, agar tidak salah pergaulan.” Ucap Kepala BNNP Banten.

Podcast “Generasi Bersinar” bersama RRI dan Kepala BNN Provinsi Banten Brigjen. Pol. Drs. Rohmad Nursahid, M.Si.