Penyalahgunaan narkotika tidak asing lagi di telinga kita, karena narkotika dapat menyerang masyarakat dari kalangan manapun tanpa pandang bulu. Fenomena ini seyogyanya tidak hanya dipandang sebagai suatu tindakan melawan peraturan hukum yang berlaku, namun juga sebagai salah satu jenis gangguan atau penyakit dari sudut pandang ilmu kesehatan.
Penyalahgunaan narkotika merupakan salah satu jenis gangguan mental dan perilaku yang berada di dalam kelompok diagnosis gangguan kejiwaan, yaitu dinamakan Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat.
Dalam Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa – III (PPDGJ – III) yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, definisi dari gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat adalah gangguan yang bervariasi luas dan berbeda keparahannya dari intoksikasi tanpa komplikasi dan penggunaan yang merugikan sampai gangguan psikotik yang jelas dan demensia, tetapi semua itu diakibatkan oleh karena penggunaan satu zat atau lebih zat psikoaktif (dengan atau tanpa resep dokter).
Oleh karena itu, penyalahgunaan narkotika tentu dilatarbelakangi oleh faktor biologis, psikologis, dan sosial, sama seperti jenis penyakit lainnya. Seseorang yang melakukan penyalahgunaan narkotika bukan hanya disebabkan oleh “salah pergaulan”, melainkan terdapat faktor psikologis dari individu itu sendiri yang menjadi penyebab mengapa ia memutuskan untuk menggunakan narkotika.
Penyalahgunaan Narkotika Juga Merupakan Suatu Penyakit ! Ini Penjelasannya !
Sebagai salah satu jenis penyakit atau gangguan pada umumnya, penyalahgunaan narkotika tentu dilatarbelakangi oleh faktor biologis, psikologis, dan sosial yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, dikutip dari Abnormal Psychology.
Agar dapat menentukan bagaimana bentuk program rehabilitasi terbaik yang dapat diberikan bagi para penyalahguna, maka diperlukan asesmen atau pengumpulan informasi secara komprehensif terkait faktor-faktor yang melatarbelakanginya tersebut. Oleh karena itu, dalam memberikan layanan rehabilitasi, asesmen yang dilakukan di Klinik Pratama Badan Narkotika Nasional Provinsi Banten tidak hanya berkaitan dengan aspek biologis dan sosial, melainkan juga terdapat asesmen secara spesifik pada aspek psikologis.
Penyalahgunaan Narkotika Juga Merupakan Suatu Penyakit ! Ini Penjelasannya !
Dikutip dari Abnormal Psychology Asesmen terhadap aspek psikologis salah satunya dilakukan dengan asesmen kepribadian pada klien penyalahguna narkotika dengan metode projective test yaitu dengan menggunakan alat tes yang stimulusnya bersifat ambigu , agar dapat diperoleh gambaran kepribadian yang komprehensif meliputi aspek intelektual, afektif, dan pola perilaku.
Gambaran kepribadian seseorang sangat menentukan bagaimana predisposisi perilaku dari orang tersebut hingga akhirnya memutuskan untuk menggunakan narkotika, baik melalui ajakan dari lingkungan sosial maupun murni atas keinginan sendiri. Gambaran kepribadian juga dapat memprediksi dalam situasi seperti apa seorang penyalahguna akan kembali kambuh. Dengan demikian, asesmen kepribadian ini berkontribusi dalam memberikan program rehabilitasi terbaik sesuai dengan kebutuhan masing-masing klien.
